5 alasan karyawan mengundurkan diri

5 alasan karyawan mengundurkan diri


5 alasan karyawan mengundurkan diri. Di era yang serba kompetitif seperti sekarang, kehilangan karyawan terbaik telah menjadi sesuatu yang tak hanya harus dibayar mahal menggunakan uang, tetapi juga dengan waktu dan tenaga. Salah satu contohnya adalah kasus yang menimpa GrabGas. Startup penyedia jasa pengiriman gas on-demand asal Malaysia ini sempat mengalami keterpurukan saat ditinggal oleh sang CTO karena satu dan lain hal.

Kasus barusan merupakan salah satu alasan pentingnya menaruh perhatian lebih pada masalah loyalitas karyawan. Sebuah perusahaan sepatutnya mendalami alasan umum yang mendorong karyawan terbaik meninggalkan pekerjaan mereka. Hal ini diperlukan untuk mempertimbangkan strategi manajemen SDM perusahaan, dengan harapan bisa meminimalkan kemungkinan perginya karyawan terbaik.

Terlepas dari faktor di luar kendali seperti tawaran kerja baru, pertimbangan personal karyawan, atau lainnya, ada lima alasan yang menyebabkan karyawan terbaik mengundurkan diri,meski tampak begitu menyukai pekerjaannya. Berikut adalah kelima alasan tersebut.

Alasan pertama: situasi yang stagnan


Ada kalanya seorang pekerja terjebak dalam rutinitas yang menjemukan selama bertahun-tahun.Hal ini bisa menyebabkan rasa jenuh yang perlahan-lahan membuat orang tak lagi menyukai pekerjaan mereka. Kondisi stagnan ini umumnya mengakibatkan karyawan meninggalkan pekerjaan mereka untuk mencari hal baru di luar perusahaan. Cara yang bisa ditempuh perusahaan untuk menghindar dari situasi stagnan adalah menciptakan jenjang jalur karier yang jelas, agar karyawan bisa melihat ke mana arah mereka di masa akan datang. Selain itu, memberikan karyawan ruang untuk berimprovisasi dapat menghindarkan mereka dari situasi stagnan.

Alasan Kedua: kerja yang terlalu diforsir.


Tidak ada situasi lain yang membuat orang begitu cepat membenci pekerjaan mereka selain beban kerja yang berlebihan atau overwork. Bahkan, seperti yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya (7 Alasan Resign yang sering ditemui HR), banyak sekali masalah dan bahaya yang dapat timbul dari stres. Ada baiknya perusahaan memberikan beban kerja yang optimal bagi karyawannya. Jangan sampai beban kerja berlebih ditimpakan hanya pada individu terbaik perusahaan, meski kemampuan yang dimilikinya sangat dibutuhkan. Jika memang terpaksa harus melakukannya, perusahaan bisa memberikan apresiasi lebih berupa insentif bonus, tambahan masa cuti, atau lain sebagainya.

Alasan Ketiga: perusahaan yang kurang apresiatif.


Masih berhubungan dengan alasan sebelumnya, kurangnya apresiasi juga bisa mendorong seorang karyawan melirik tawaran kerja lain yang ada di luar perusahaan. Ketika manajemen kurang menghargai jerih payah seorang karyawan, mereka tidak hanya gagal memotivasi kinerjanya, tetapi juga gagal memberikan efek positif terhadap kultur pekerjaan yang susah payah dibangun. Pemberian apresiasi tak harus berupa kenaikan gaji, insentif cuti, atau fasilitas lain-lain. Perusahaan bisa saja menempuh cara mudah seperti pemberian pujian, atau sekadar perhatian lebih dari atasan. Intinya dengan memberikan apresiasi, setidaknya karyawan tidak merasa diperas dari segi tenaga mereka saja.

Alasan Keempat: kultur perusahaan yang kompetitif.


Kultur perusahaan yang positif cenderung menciptakan pengalaman kerja atraktif untuk dijalani para karyawan. Sebaliknya ketika kultur tersebut mementingkan pencapaian individual, kurang bersahabat, atau apatis, nuansa bekerja tidak lagi akan disenangi. Mengapa? Karena dalam lingkup pekerjaan model “hukum rimba” semacam ini, drama kantor yang menguras energi akan lebih sering terjadi. Bagi sebagian besar orang, hal semacam inilah yang menyebabkan mereka mengundurkan diri dari perusahaan.

Alasan Kelima: arah perusahaan yang tidak jelas.


Salah salah satu kemampuan karyawan adalah mengamati, merasakan, dan menilai situasi perusahaan secara langsung dari dalam. Dari pandangan itulah, mereka menilai apakah sebuah perusahaan maupun startupmampu mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Jika diumpamakan dengan sebuah kapal bajak laut, kru yang paling loyal sekalipun akan melompat keluar saat kapal mereka akan karam. Maka, ketika perusahaan mulai memperlihatkan pertanda buruk, seperti gaji yang telat dibayar atau kebijakan direksi yang tidak jelas, bagi para karyawan, mengundurkan diri adalah langkah yang logis.

Itulah tadi lima alasan yang dapat menyebabkan karyawan terbaik mengundurkan diri dari pekerjaan mereka, baik itu di lingkup perusahaan besar maupun dalam startup. Jika kamu memiliki contoh atau alasan lain yang menyebabkan seseorang keluar dari kantor yang menaunginya, silakan berbagi melalui kolom komentar.silakan berbagi melalui kolom komentar.