Etos Kerja yang Baik menurut Robert Kyosaki

etos kerja baik

BelajarBerwirausaha.COM - Etos kerja yang baik adalah modal untuk mengembangkan karir, meraih prestasi, dan menambah pengetahuan secara umum dan spesifik. Di Indonesia, masih sedikit sekali pekerja kita yang mempunyai karakter yang disiplin tinggi, terbukti masih ditemukan beberapa pekerja yang sangat susah untuk memakai APD (Alat Pelindung Diri).

Masih banyak hal-hal yang kurang peduli akan Safety, Health and Enviroment (SHE). Banyak faktor yang membuat pekerja kita bisa seperti itu, salah satunya adalah kurang tegasnya aturan yang berlaku di suatu perusahaan tersebut tentunya. Tapi kali ini kita tidak akan membahas masalah tersebut, tapi mungkin akan sedikit lewat ke hal tersebut.

Robert Kyosaki


Mari kita belajar dari apa yang sudah ditulis oleh Robert Kyosaki, tentang etos kerja yang baik yang harus dimiliki oleh seorang karyawan atau pekerja.

Jangan tergila-gila oleh uang

Dengan bekerja kita bisa menghasilkan uang, selanjutnya uang tersebut untuk kehidupan kita, bisa untuk membeli kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Nyatanya ketika kita tidak bekerja, pasti yang ada adalah uring-uringan dan tentu malah akan menurunkan produktifitas kita loh.

Maksud dari Robert Kyosaki mungkin adalah kita jangan jadi budak uang, mendewakan uang. Kita lihat di berita nasional, tindakan korupsi masih sangat tinggi di Indonesia, salah satunya ya karena tergila-gila dengan uang. Tuntutan keluarga bisa jadi menjadi faktor manusia hilang kendali atas apa yang dinamakan uang.

Saya sendiri tidak munafik, saya bekerja tentu mengharapkan imbalan yang sesuai dengan peraturan perusahaan.

Misalnya, operator produksi suatu mesin casting hari ini ditarget oleh manajemen untuk memproduksi mesin sebanyak 650 pcs. Padahal operator tersebut tahu kalau dirinya kurang sehat, akan tetapi karena di mindset operator tersebut dengan bisa menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya maka dia akan mendapatkan uang lebih. Memang benar, dia mendapatkan uang lebih karena hasil kerja kerasnya.

Tapi apakah tidak kalian sadari, dengan begitu operator tersebut telah mengorbankan kesehatannya bahkan tentu jiwanya. Yang kemudian, uang lebih tersebut akan digunakan untuk biayanya di rumah sakit. Tidak mungkinkan kita bekerja untuk menghasilkan uang agar biaya berobat tidak terbebani?

Ya saya tahu, itu adalah instruksi oleh atasan. Namun, pemerintah melalui depnaker sudah tentu mengatur jam kerja dalam seminggu yang ideal. Jadi tentu, atasan selaku wakil manajemen juga harus mematuhi aturan pemerintah tersebut.

Bekerjalah Untuk Belajar

Contohnya adalah Gilang seorang karyawan dibagian Maintenance, tugasnya sehari-hari berhadapan dengan kawat las. Gilang dituntut oleh atasannya untuk bisa mengelas macam-macam pekerjaan fabrikasi. Dan tentu dituntut hasil yang maximal dalam pekerjaannya, agar tidak timbul re-work dari pekerjaan Gilang tersebut.

Dari satu paragraf diatas tersebut, anda pasti bisa mengambil kesimpulan, bahwa si Gilang mempunyai kesempatan belajar mengelas dengan baik dan benar. Karena belajar yang baik adalah praktek yang diulang-ulang. Jadi, disini Gilang sudah mempunyai satu ilmu kewirausahaan yakni mengelas.

Apa saja industri pengelasan itu yah? Salah satunya adalah jasa las tralis rumah, las kabin truck, ataupun pengelasan bengkel lainnya. Ini adalah modal yang didapatkan dengan gratis, dengan belajar maximal dalam bekerja, dan terlebih setiap bulan dibayar kan oleh perusahaan?

Jadi manfaatkan kesempatan untuk belajar selagi anda bekerja disuatu perusahaan tertentu.

Jangan bekerja untuk uang

Saya masih agak bingung juga mencerna kata-kata Kyosaki ini, kenapa ada pengulangan dikalimat beliau yakni yang bermakna jangan terlalu serakah intinya. Saya akan coba menganalisa sendiri kata-kata ini ya, jika ada salah tolong komentar dibawah ini.

Jangan bekerja untuk uang ini memberikan pengertian, anda tidak akan maksimal dalam bekerja, karena yang anda harapkan adalah seratus persen uang. Bagaimana jika kondisi perusahaan tempatmu bekerja mengalami pailit? Langkah yang dilakukan perusahaan tentu akan berikat pinggang yang mana tentu overtime anda akan semakin berkurang bahkan nol.

Ini akan mempengaruhi penghasilan anda dan juga etos kerja anda tersebut. Performance anda akan semakin menurun, karena anda bekerja untuk uang, penyemangat anda hanyalah uang. Ini mungkin yang digaris besarkan oleh Robert Kyosaki agar tidak bekerja untuk uang.

Ketika performance anda turun, yang rugi tentu anda sendiri. Anda akan dicap tidak capable oleh atasan anda, dan tentu akan menyiapkan pengganti anda yang lebih baik. Nah loh, gak mau kan diganti orang?

Bekerjalan untuk menambah pengetahuan

Lagi, pengulanan makan yang sama. Dua hal yang diulangi Robert Kyosaki, ini menandakan ketika anda bekerja dalam suatu instansi, anda itu dituntut untuk belajar agar memperkaya pengetahuan anda dari seorang mentor yakni atasan anda dan juga manajemen. Kenapa manajemen? Karena dari manajemen tentu anda akan belajar bagaimana cara mengatur cash-flow perusahaan, memanajemen karyawan dan banyak lagi.

Inilah yang ditekankan oleh Robert Kyosaki. Dan tentu saya sudah mengikuti petuah beliau, walaupun sampai saat ini saya sendiri belum berani lepas dari genggaman perusahaan. Hehe...

Mungkin sekian dulu yah dari saya, soalnya mau lanjut lagi bekerjanya. Oh mungkin ini tips dari saya pribadi, gunakan waktu istirahat anda untuk menghasilkan sesuatu yang produktif. Untuk saat ini saya hanya bisa menulis disela-sela waktu istirahat saya.

Terimakasih dan jangan lupa untuk di share ke media sosial milik anda yah. /FA