3 Jenis pendapatan yang perlu kamu ketahui dalam bisnis

3 Jenis pendapatan yang perlu kamu ketahui dalam bisnis

BelajarBerwirausaha.COM - 3 Jenis pendapatan yang perlu kamu ketahui dalam bisnis sering kali menjadikan momok yang menyeramkan ketika kita akan mulai berwirausaha. Pertanyaannya , pekerjaan seperti apakah yang dilakukan orang-orang sukses? Bagaimana cara mereka mengelola keuangan mereka sehingga mendapatkan penghasilan diatas rata-rata? Kebanyakan orang umumnya mindset (sebuah pola pikir atau kebiasaan berpikir ) di masyarakat percaya bahwa jika anda ingin mendapatkan penghasilan maka anda harus bekerja secara aktif. Kita sangat jarang sekali diajarkan untuk membangun atau membeli sebuah sistem atau aset yang ternyata mampu mendatangkan penghasilan yang lebih besar. Padahal jika anda ketahui hampir semua orang sukses adalah orang-orang yang dapat mengelola dengan baik ketiga sumber pendapatan. Berikut ini akan kita bahas mengenai 3 jenis pendapatan yang biasa dikenal dalam dunia bisnis. Sebelum membacanya lebih lanjut, mungkin kamu tertarik dengan tulisan 8 Tips Manajemen Waktu dalam Bekerja sehingga setelah membacanya akan lebih semangat dalam membaca artikel sekarang ini. Hehe, jangan lupa dibaca yah gaes.

3 Jenis Pendapatan


1. Pendapatan aktif atau aktiv income. 

Pendapatan aktif adalah pendapatan yang didapatkan karena anda bekerja secara aktif misalnya seseorang yang berprofesi sebagai karyawan (kata benda; orang yang bekerja pada sebuah lembaga atau instansi baik itu swasta maupun negri) yang bekerja setiap hari dalam sebulan akan mendapatkan gaji, bonus, serta tunjangan. Kekurangan dari pendapatan ini adalah jika anda tidak bekerja maka anda tidak mendapatkan penghasilan. Seperti pepatah yang mengatakan Waktu adalah Uang (Bila anda menghargai waktu, maka waktu juga akan menghargai anda. Sebab dengan anda membuang waktu maka anda sedang membuang kesempatan atau sesuatu yang bisa menghasilkan uang, atau pacar). Lalu bagaimana dengan seorang bisnis? Apakah mereka termasuk golongan pendapatan aktif? Pebisnis yang masih tergolong dalam kategori ini yaitu mereka yang bisnisnya kebanyakan masih dikerjakan sendiri atau masih self employee (orang yang menciptakan pekerjaan sendiri, tidak bekerja untuk atasan atau BOS), sekalipun ia sudah tidak bekerja kepada orang lain namun belum ada sistem atau orang yang bekerja untuk dia. Lalu Kapan seorang pebisnis tidak disebut berpendapatan aktif akan kita jawab di jenis pendapatan kedua. 

2. Pendapatan pasif atau pasif income.

Pendapatan pasif adalah pendapatan yang berasal dari sebuah sistem yang sudah berjalan atau bekerja. Bagaimana cirinya? Sederhananya pendapatan pasif adalah ketika kita berhenti bekerja, uang tetap terus mengalir ke dalam saku anda karena ada sistem yang bekerja menjadikan uang untuk kita. Menarik bukan? Dengan adanya sistem yang dijalankan tersebut bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha (kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud) untuk mendapatkan pendapatan. Untuk menghasilkan pendapatan pasif seseorang harus terus bekerja untuk menjalankan sistem yang ada, sehingga laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan pendapatan. Contohnya seorang penulis buku yang harus berusaha keras di awal untuk menyelesaikan bukunya namun setelah bukunya dicetak maka dia akan terus mendapatkan bayaran dari penerbit bukunya. Biasanya sesuai dengan jumlah cetakan yang terjual. Keuntungan memiliki pendapatan pasif tentu saja fleksibilitas waktu kita tidak perlu bekerja keras mengejar uang tetapi uang datang karena adanya dukungan sistem dan memungkinkan untuk menjadikan kita bebas keuangan atau financial Freedom. Coba bayangkan jika pendapatan pasif kita lebih besar dari pengeluaran bulanan kita akan menyenangkan bukan ? Untuk seorang pebisnis mampu dikatakan memiliki pendapatan pasif setelah memiliki sistem ini, di mana semua atau sebagian besar pekerjaan di bisnis nya sudah tertata dengan baik dan mampu berjalan sendiri atau dijalankan orang lain. 

3. Pendapatan portofolio atau portofolio income.

Pendapatan terakhir adalah pendapatan yang dihasilkan dari investasi pada aset aset kertas. Mungkin ada yang bingung apa itu aset-aset kertas? Investasi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu investasi pada aset riil yaitu yang bisa kita rasakan misalnya rumah, kendaraan, tanah, dan lain-lain. Investasi pada aset kertas yaitu reksadana saham kontrak berjangka dan lain-lain. Seseorang bisa melakukan investasi dengan menanamkan sejumlah uang atau modal sesuai kemampuannya dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Semakin besar modal yang diinvestasikan maka kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi tersebut. Namun penghasilan dari hasil investasi ini biasanya berbanding lurus dengan resiko investasinya.

Semua yang dihasilkan tentu membutuhkan effort yang besar, tidak mungkin secara tiba-tiba anda mempunyai salah satu dari ketiga jenis pendapatan diatas? Saya pada saat ini bekerja di industri perkebunan, dimana dalam memperolehnya saya melalui perjalanan dari test tertulis, wawancara, dan medical check-up. Jadi semua itu membutuhkan effort atau kemauan dan tekad. Saya juga mempunyai usaha sampingan agar tidak selalu mengandalkan dari hasil bekerja formal. Menurut saya pribadi, hasil sampingan juga menjadi salah satu jenis pendapatan. Tiap orang tentu berbeda-beda pendapatan dari hasil sampingan. Yang masih diminati sampai sekarang adalah menjadi Blogger dengan berkolaborasi dengan Google Adsense, ataupun menjadi konten kreator di Youtube.

Terimakasih sudah membaca artikel ini, jangan lupa bagikan ke teman-teman kamu yah agar lebih semangat lagi dalam bekerja menghasilkan uang.